Minggu, 12 Maret 2017

Ciri-Ciri Dan Keunggulan Sapi Simmental Dibanding Dengan Sapi Yang Lain



Halo sahabat caratips ahoi , kali ini saya ingin membahasa mengenai sapi  simmental. tepatnya saya akan membahas mengengani ciri - ciri dan keunggulan sapi simmental. jika kita bandingkan terdapat perbedaan ciri sapi simmental dengan sapi diluar sapi simmental. seperti dalam bentuk ukuran, dan lainnya. untuk lebih jelasnya saya akan menampilkan ciri-ciri dan keunggulan sapi simmental dibanding dengan sapi lainnya.

Ciri-Ciri Dan Keunggulan Sapi Simmental Dibanding Dengan Sapi Yang Lain


I.  PENDAHULUAN

keunggulan beternak sapi simmental



1.1 Latar Belakang ciri-ciri sapi simmental

Negara Indonesia merupakan negara dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat mengalami peningkatan, sehingga menuntut persediaan bahan pangan yang harus selalu tersedia.

 Bahan pangan yang dimaksud adalah tersedianya daging, terutama daging sapi setiap tahunnya terus bertambah, hasil lain yang dihasilkan dari sapi adalah susu dan kulit.Ternak sapi sudah tersebar merata di Indonesia.

Ternak sapi adalah salah satu jenis ternak yang yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Beternak sapi mempunyai beberapa manfaat dan merupakan suatu usaha yang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan , jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 500 – 1200 gram per hari.

Sapi yang ada di dunia pada saat ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok sapi-sapi tropis dan sub tropis.

Kelompok sapi tropis contohnya sapi zebu, bos sondaicus, sapi bali, sapi Madura dan sapi pesisir. Sedangkan yang termasuk kelompok sapi sub tropis adalah sapi simental, sapi limounsin, sapi Hereford dan banyak lagi sapi jenis lainnya


1.2 Tujuan
Diharapkan tujuan dari praktek kerja lapang di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang  mengatas yaitu mempelajari dan memahami Upaya peningkatan produktifitas keunggulan  sapi Simmental.

1.3 Manfaat

Manfaat untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapang ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan mahasiswa terhadap bidang peternakan khususnya yang berkaitan tentang Upaya peningkatan hasil produktifitas sapi Simmental melalui system pemeliharaan semi intensif























II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Sapi Simmental

Sapi Simmental adalah sapi bangsa bos Taurus (Talib dan Siregar, 1999) berasal dari daerah Simme di negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe sapi perah dan pedaging,
Karakteristik sapi simental adalah:

- warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor berwarna putih

- sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg
- tidak memiliki punuk

- rata-rata pertumbuhan berat badan perhari 0,6-1,2 kg

- Bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat yang iklimnya sedang

- Persentase karkas sapi jenis ini tinggi, mengandung sedikit lemak
Sapi Simmental dikembangkan di Indonesia tahun 1985 melalui semen beku yang dikawinkan dengan sapi PO. Anak sapi yang berumur 2 bulan pertumbuhannya pesat sekali. Sapi berumur 23 bulan dapat mencapai bobot 800 kg dan pada umur 2,5 tahun mencapai 1.100 kg.

2.2   Ciri-ciri Bibit Unggul sapi Simmental

Untuk menentukan cirri-ciri bibit unggul sapi Simmental dapat dilakukan dengan cara mengamati bentuk luar, bangsa dan sifat genetis

A. Bentuk luar sapi Simmental yang baik :


- Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tubuh dan panjang yang memungkinkan sapi menampung jumlah makan yang banyak
- Bentuk tubuh segi empat, pertumbuhan tubuh bahagian depan tengah, belakang serasi, garis badan atas bawah sejajar
- Paha sampai pergelangan penuh berisi daging
- Dada lebar dan dalam serta menonjol kedepan
- Kaki besar pendek dan kokoh

  Bangsa dan sifat genetis :
- Bangsa sapi yang paling disukai dan telah popular, baik jenis import dan local
- Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan
- Kemampuan individu dalam mewariskan sifat-sifat yang baik kepada keturunannya

B. Berdasarkan pengamatan :

- Pengamatan dari arah samping
1. Ukuran tubuh. Perhatikan apakah ukuran tubuhnya besar atau kecil

2. Keadaan tubuh. Perhatikan keadaan tubuhnya, mulai dari samping apakah terlihat harmonis, simetris, padat dan berisi

3. Dada. Perhatikan dada apakah terlihat dalam atau dangkal

4. Keadaan badan bawah dan atas. perhatikan apakah terlihat sejajar, ataukah berbentuk gilik atau tidak rata

5. Leher. Perhatikan apakah pendek, tebal atau panjang dan tipis

6. Bulu. Perhatikan bulunya halus atau kasar

- Pengamatan dari arah depan
1. muka atau wajah. Perhatikan bagian muka ternak apakah bentuk kepala muka pendek, dahi lebar, lubang hidung lebar atau kecil panjang.
2. Bahu. Perhatikan bagian bahu apakah lebar, bulat dan serasi atau sempit, kecil dan ringan
3. Badan. Perhatikan badannya apakah lebar atau sempit
4. Kaki depan. Perhatikan kaki depannya apakah kuat dan tegak atau lemah
- Pengamatan dari arah belakang
1. Tubuh bagian atas. perhatikan apakah terlihat lebar, rata atau sebaliknya
2. Paha. Amati apakah terlihat rata, lurus atau kecil
3. Keadaan tubuh. Amati apakah terlihat lebar, dalam rata, berisi, padat atau sempit
4. Posisis kaki. Perhatikan apakah kuat dan kokoh atau lemah
5.

2.3 Siklus reproduksi sapi betina
- Pubertas pada sapi : adalah dimana saat pertama kalinya sel kelamin sapi betina maupun sel kelamin sapi jantan menhasilkan ovum bagi sapi betina spermatozoa untuk sapi jantan

- Siklus estrus : adalah dimana suatu kesiapan ternak betina menerima sel spermatozoa dari ternak jantan
Siklus estrus dapat di gunanakan untuk menetukan kapan waktu yang tepat untuk di kawinkan .

fase birahi umumnya dibagi atas 4 fase yaitu:
1. Proestrus : fase dimana folikel de graf tumbuh dibawah pengaruh FSH dan estradiol makin bertambah
2. Estrus      : fase dimana folikel de graaf matang dan membesar, ovum mengarah ke pematangan. Tuba falopi menegang, sekresi cairannya bertambah. Uterus bereksi, suplai darah meningkat.
3. Matestrus : fase dimana korpus luteum tumbuh cepat. Progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum menghambat folikel de graaf yang lain
4. Diestrus    : fase dimana korpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesterone menjadi nyata. Endometrium menjadi tebal, servik menutup dan lender vulva mulai kabur











III. MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu
Praktek kerja lapang (PKL) akan dilaksanakan selama 1 bulan, dimulai dari tanggal 18 Juli sampai 18 agustus 2016 yang berlokasi di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang   mengatas .

3.2 Materi
Materi yang akan dilaksanakan dalam PKL ini terdiri dari komoditas yang ada di Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang   mengatas yaitu ternak ruminansia besar (sapi).














IV.PEMBAHASAN

4.1 Sapi Simental

Sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas jumlah nya sangat mendominasi dibandingkan dari sapi-sapi jenis lain yang ada di BPTU-HPT padang mengatas dan jumlahnya hampir mencapai 1/3 bagian dari jenis sapi yang ada di BPTU-HPT padang mengatas. hal ini didukung oleh factor berikut:

- Suhu : suhu di BPTU-HPT padang mengatas yang sejuk yang sesuai dengan jenis sapi simental

- Pakan : ketersediaan pakan yang ada di BPTU-HPT padang mengatas sangat banyak terutatam hijauan yang ada di BPTU-HPT padang mengatas

Ciri-ciri sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas
- Pada umunya sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas mempunyai tanduk, tetapi untuk menjaga keselamatan
- Warna bulu sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas adalah coklat kemerahan dan pada bagian kaki,muka dan ujung ekor berwarna putih
- Bentuk badan sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas umunya berbentuk balok atau persegi panjang
- Bobot badan sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas adalah sapi jantan dapat mencapai 1,200 kg dan yang betina 900 kg
4.2 Indukan sapi simental
  Untuk induk sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas umunya di gembalakan di padang gembalaan dan sewaktu di gembalakan sapi simental dicampur dengan sapi limousine karena sifat karakteristik sapi simental hampir sama dengan sapi limousine dan system pengembalaan sapi simental dibedakan antara yang bunting dengan yang belum bunting
4.3 Siklus reproduksi sapi betina
-pubertas : pubertas sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas terjadi pada masa berumur 10 bulan
- siklus birahi : siklus birahi sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas yaitu sekitar 18-24 hari
- lama birahi : lama birahi sapi simental yang ada di BPTU-HPT padang mengatas berkisar antara 24-32 jam, dan pada waktu inilah sapi dikawinkan
BIRAHI 0-6 jam 6-9 jam 9-18 jam 18-24 jam 24-32 jam
KETERANGAN Terlalu awal Baik Sangat baik Baik Terlalu akhir

Sapi simental di BPTU-HPT padang mengatas siklus birahinya tidak sama maka dari itu biasanya sapi dilakukan sinkronisasi birahi yaitu menyerentakan birahi agar ternak betina waktu bersamaan
Tujuan dari sinkronisasi birahi adalah:
1. Membuat kondisi ternak yang mempunyai jadwal siklus birahi berbeda-beda menjadi serentak dalam waktu yang relatif sama
2. Memudahkan manajemen reproduksi dan pengawasan ternak yang ada di padang pengembalaan
3. Efesiensi perkawinan ib









V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Selama melakukan kegiatan Kuliah Lapangan yang telah dilaksanakan di BPTU HPT Padang Mengatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mata kuliah ini sangat penting untuk menunjang wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang bidang ilmu peternakan yang dipelajari dengan aplikasinya di lapangan.Setelah mengikuti kegiatan PKL di BPTU HPT Padang Mengatas.

5.2 SARAN
Saran yang saya berikan kepada pengelola BPTU HPT Padang Mengatas, demi perubahan yang lebih baik yaitu sbb:
  Ada baiknya dibuat tempat ransum di padang pengembalaan demi untuk meningkatkan efektipitas konsumsi pakan konsentrat di padang penggembalaan/pasture.Dimana pakan konsentrat diberikan langsung diatas rumput penggembalaan tanpa ada nya tempat ransum khusus.

  Ada baiknya pemamfaatan limbah ternak lebih dimaksimalkan lagi, baik sebagai bahan bakar Biogas atau sebagai pupuk kompos pada  pertanian.

  Biocecurity di BPTU-HPT Padang Mangatas hendaknya lebih di tingkatkan lagi demi  agar dapat mencegah masuknya penyakit hewan menular kedalam lingkungan sumber bibit  melalui ternak, manusia dan peralatan yang tercemar bibit penyakit.



Begitulah ciri-ciri dan keunggulan sapi simmental dibanding dengan sapi yang laiinya. semoga bermanfaat ya


DAFTAR PUSTAKA

Blakely, J. dan D.H. Bade. 1991. Ilmu PeternakanEdisi Keempat. Gadjah Mada
                  University Press,Yogyakarta.

Parakkasi, A.1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Penerbit Universitas                
        Indonesia.jakarta

Akhmad Sodiq1 dan Machfudin Budiono1. Produktivitas Sapi Potong pada Kelompok Tani terrnak di Pedesaan, Agripet Vol 12, No.1, April 2012, Fakultas Peternakan  Universitas Jenderal Soedirman


Disqus Comments