Rabu, 26 April 2017

Kapan Sih Waktu Yang Tepat Untuk Jual-Beli Rumah

Kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli rumah? - all about tips in computer. makalah, programming, hacker, wisata. cara dan tips berbagai permasalahan.

Bagaimana kabarnya sobat hari ini? Jumpa lagi dengan kami masih di blog www.TipsAhoi.com, blog yang membahas berbagai tutorial-tutorial kehidupan sehari-hari. Dikesempatan kali ini kami akan membahas "Kapan waktu yang tepat untuk menjual dan membeli rumah?". Semoga artikel yang sederhana ini mudah di fahami dan bisa bermanfaat bagi kita semua. Amien

Baca Juga : Gaji Kecil Mau Beli Rumah Impian, Ini Strateginya


 Apakah anda saat ini memiliki rencana untuk pindah rumah ? Jika iya, tentunya anda juga perlu mempersiapkan hunian baru dengan membeli rumah serta juga menjual rumah anda yang lama. Nah, yang jadi pertanyaan adalah, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya?

Menjual rumah secara otomatis kita akan turut andil di pasar properti. Sementara persaingan di pasar properti tidaklah mudah. Bahkan hal tersebut bisa jadi hal yang menakutkan, apalagi jika tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam hal memasarkan rumah dijual maupun memilih rumah baru.

Kalau opini terkait waktu yang tepat untuk menjual dan juga membeli rumah dijual di bandung ada beragam. Ketersediaan serta juga harga yang tidak sama antara tiap tempat, wilayah, kota, maupun daerah bisa menjadi pengaruh.

 Tips waktu yang tepat untuk menjual dan membeli rumah adalah jangan tergesah-gesah untuk langsung mencapai target. Dengan kata lain, jika memang anda berencana untuk pindah rumah serta rumah lama anda dijual, jangan sampai anda tergesah-gesah untuk segera menjualnya dan pada akhirnya anda banderol dengan harga sangat murah yang menyebabkan anda malah rugi.

Baca Juga : Motor Pertama Kebulan, Dirancang Untuk Riding Dibulan

Begitu juga sebaliknya ketika membeli rumah, jika terburu-buru membelinya dan kurang memperhatikan berabagai aspek bisa jadi kita mendapatkan sebuah rumah dijual yang malah dibanderol dengan harga mahal namun tidak sesuai dengan fasilitas pendukungnya.

Janganlah menjual rumah ketika masa tren menjual sedang naik. Di waktu ini kompetisi bakal akan meningkat juga yang membuat sulit rumah yang anda jual untuk laku. Sama juga dengan membeli, jangan membeli rumah ketika tren membeli tengah naik lantaran di waktu ini bakal ada penawaran-penawaran menarik sehingga bisa membuat harga pun tinggi.

Apabila anda ingin rumah yang anda jual bisa laku dengan harga tinggi, maka usaha yang perlu dilakukan adalah gencar untuk memasarkannya. Lebih banyak waktu yang anda luangkan untuk memasarkan rumah yang anda jual, tentu semakin banyak orang yang mengetahui bahwa anda sedang menjual rumah dan semakin besar kemungkinan minat orang terhadap rumah anda.

Apalagi saat ini media untuk promosi rumah dijual juga sudah banyak, menfaatkan itu dengan baik. Sama halnya disaat punya rencana untuk membeli rumah baru, waktu yang lebih banyak untuk mencari rumah idaman yang baru akan semakin memberi kemungkinan anda dapat rumah yang diinginkan dengan harga yang pas.

Dilansir dari Rumah.com, berikut ini beberapa indikator yang bisa menjadi penanda waktu pas membeli atau menjual rumah:

1. Kondisi pasar


Baca Juga : 10 Cara Menjadi Programmer Otodidak Buat Pemula

Berbeda dengan kondisi pasar properti 20 tahun lalu, kini dunia properti banyak terpengaruh oleh hal eksternal khususnya dari kebijakan pemerintah dan perbankan. Jangankan membandingkan kondisi pasar properti dalam dan luar negeri, tren properti tiap kota di Indonesia memiliki warna yang berbeda.

Untuk itu, sebelum membeli atau membeli rumah, usahakan untuk mempelajari kondisi properti yang berlaku di lokasi tujuan. Lakukan riset sederhana dengan bertanya dengan pakar properti seperti broker agar mendapat wawasan terkini.

2. Fluktuasi suku bunga


Banyak orang yang mengandalkan fasilitas KPR untuk membeli rumah. Untuk itu suku bunga adalah pertimbangan jangka panjang yang sangat penting. Pada tahun-tahun pertama, mungkin Anda akan merasa diuntungkan oleh suku bunga rendah, namun pada tahun ketiga dan selanjutnya, kenaikan suku bungu bisa memberi pengaruh besar untuk porsi pengeluaran bulanan rumah tangga.

Agar tidak tertipu, Anda bisa mempelajari kondisi ekonomi saat ini dan membandingkan pilihan suku bunga yang pas untuk dimiliki. Jika diprediksi perekonomian akan berjalan mulus kedepan maka tidak ada salahnya mengambil KPR dengan suku bunga floating. Sementara jika sebaliknya, Anda disarankan memilih bank yang menyajikan suku bunga flat.

3. Perhatikan “Property Clock”


Tahukah Anda bahwa properti memiliki siklus berulang dari waktu ke waktu? Dikutip dari tulisan F.Rach Suherman, CPA yang pernah dipublikasikan pada harian Seputar Indonesia, Property clock merupakan sebuah siklus yang terbagi pada empat satuan market sentiment.

Pertama adalah buyer’s market yaitu suatu keadaan dimana pembeli memiliki nilai tawar lebih kuat daripada supply. Situasi ini memungkinkan munculnya insentif kepada pembeli yang besar.

Siklus kedua, soft market yang merupakan stabilisasi waktu antara kekuatan demand (pembeli) dan supply (penjual). Keduanya memiliki daya tawar seimbang sehingga gaya tariknya lebih terletak kepada kompetisi diantara supply yang ada di pasar saat itu.

Ketiga, seller’s market yaitu kekuatan yang bertumpu pada nilai tawar tinggi yang dimiliki penjual (developer maupun individu). Kontrol supply menjadi demikian selektif dan tidak seimbang dengan ledakan permintaan. Akibat langsungnya adalah harga akan naik dan insentif untuk konsumen menjadi begitu pelit.

Dan yang terakhir weak market. Siklus ini membuat pasar mengalami perlambatan pemintaan sehingga penjual akan menata struktur equilibrium baru.

Sebelum itu tercapai, supply akan menjadi berlebih karena daya serap yang rendah dan harganya mahal. Efeknya adalah over supply dan diskon/insentif menjadi andalan penting. Begitu seterusnya, setelah weak market ini, periode buyer’s market akan dimulai kembali.

4. Tunggu Waktu Tepat


Baca Juga : 7 Pengusaha Ngetop Ini Jatuh Bangun Sebelum Sukses

Banyak orang yang merasa frustasi karena rumah yang dipasarkan tak kunjung laku. Beberapa penjual bahkan rela menjual rumah dengan harga miring karena kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya menjelang hari raya. Inilah saatnya Anda membeli.

Dari keempat indikator di atas, kondisi saat ini bisa dibilang merupakan saat yang tepat untuk membeli properti. Suku bunga sedang stabil, pemerintah sedang memudahkan proses membeli rumah, di antaranya adalah adanya rencana menurunkan uang muka rumah hingga 10%, serta property clock yang masih berada pada weak market menurut pengamat, dengan suplai hunian yang berlebih.

Demikianlah Pertimbangan Untuk Membeli Atau Menjual Rumah, Semoga Bermanfaat ya.

Disqus Comments