Selasa, 24 Januari 2017

Nutrisi Ikan, Selase Ikan, & Bahan Baku Alternatif Pakan Ikan

Nutrisi Ikan, Selase Ikan, & Bahan Baku Alternatif Pakan Ikan


Halo sahabat caratips ahoi, kali ini saya ingin melampirkan mengenai pakan ikan, yang akan dibahas yakni apa itu silase ikan, bagaimana cara membuat bahan baku alternatif pakan ikan, dan nutrisi ikan, nah bagi agan yang sedang mencari bahan tentang ini atau agan seorang pembudidaya ikan , hal ini sangat cocok ni, selamat membaca.

TUGAS PEPER NUTRISI IKAN

SELASE IKAN DAN BAHAN BAKU ALTERNATIF PAKAN IKAN


SILASE IKAN


1.    Silase Ikan

Silase ikan merupakan produk cair yang dibuat dari ikan yangdicairkan oleh enzim-enzim yang tedapat pada ikan itu sendiri denganmenambah asam organic (Afrianto dan Liviwaty, 1989) Silase adalah produk yang berupa cairan kental hasil pemecahan senyawa komplek menjadi senyawasederhana yang dilakukan oleh enzim pada lingkungan yang terkontrol

2.    Prinsip Silase Ikan

Prinsip dan Proses Pembuataan Silase. Prinsip pembuatan silase ikan adalah menurunkan pH ikan agar pertumbuhan maupun perkembangan bakteri pembusuk terhenti. Dengan terhentinya aktivitas bakteri, aktivitas enzim baik yang berasal dari tubuh ikan itu sendiri maupun dari asam yangsengaja ditambahkan meningkat.

3.    Kegunaan Silase Ikan

1.    Silase ikan dapat diberikan langsung dalam bentuk cair terutama untuk pakan babi atau itik.
2.    Dengan mencampurkan silase cair dengan jagung atau dedak padi . Adapun perbandingannya adalah 1 : 1 dan setelah tercampur merata kemudian dikeringkan, lalu digiling. Cara pemberian seperti ini dapat diberikan sebagai campuran pakan ayam, itik dan ikan budidaya .
Pembuatan silase ikan ini adalah bukan bermaksud memperbaiki/ menaikkan kadar protein dari ikan, akan tetapi adalah untuk memanfaatkan sisa ikan hasil tangkapan agar tidak busuk atau dibuang lagi ke laut yang dapat menambah pendapatan nelayan atau membuka peluang usaha baru dan lapangan kerja baru.

4.    Pembuatan Silase Ikan

Bahan dan peralatan yang dipergunakan dalam pembuatan silase ikan terdiri dari
•    Bahan

1.    Ikan-ikan dan sisa-sisa pengolahan ikan : Ikan-ikan yang digunakan adalah ikan segar atau ikan-ikan sisa, biasanya tidak dapat dijual untuk konsumsi makanan manusia . Juga ikan-ikan dari sisa hasil pengolahan industry pengolahan pengalengan yang biasanya terdiri dari bagian-bagian kepala, ekor dan juga sisa-sisa lainnya .

2.    Asam organik seperti asam semut, asam cuka, asam propionat, dan HCI, untuk pembuatan silase secara kimiawi .

3.    Tetes tebu (Molases), jagung giling dan dedak padi untuk pembuatan silase secara biologis .


BAHAN BAKU ALTERNATIF PAKAN IKAN

A.    BAHAN HEWANI


1.    Tepung Ikan

Bahan Baku :
Jenis ikan rucah (tidak bernilai ekonomis) yang berkadar lemak rendah dan sisa-sisa hasil pengolahan. Ikan difermentasikan menjadi bekasem untuk meningkatkan bau khas yang dapat merangsang nafsu makan ikan. Lama penyimpanan 11-12 bulan, bila lebih lama dapat ditumbuhi cendawan dan bakteri, serta dapat menurunkan kandungan lisin yang merupakan asam amino essensial yang paling essensial sampai 8 %.
Cara Pembuatan :
1.    Ikan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas.
2.    Air perasan ditampung untuk dibuat petis/ diambil minyaknya,
3.    Ampasnya dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Protein : 22,65 % ; lemak : 15,38 %; abu 26,65 % ; serat : 1,80 %; air : 10,72 %

2.    Tepung Rebon Dan Benawa

Bahan Baku :
Rebon adalah sejenis udang kecil yang merupakan bahan baku pembuatan terasi. Benawa adalah anak kepiting laut. Rebon dan benawa muncul pada awal musim hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
Cara Pembuatan :

1.    Bahan direbus sampai masak, diwadahi karung, lalu diperas;

2.    Ampasnya  dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi :
Udang Rebon : protein :59,4 % ; lemak : 3,6 % ; karbohidrat : 3,2 % ; air :21,6 %
Benawa   : protein  23,38 % ; lemak : 25,33% ; karbohidrat : 0,06 %; abu 11,41 % air : 5,43 %.

3.    Tepung Kepala Udang

Bahan Baku : Kepala Udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
Cara Pembuatan :
1.    Bahan direbus, dijemur sampai kering dan digiling;
2.    Tepung diayak untuk membuang bagian-bagian yang kasar dan banyak mengandung kitin.
Kandungan gizi : Protein : 53,74 % ; Lemak : 6,65 % ; Karbohidrat  : 0 %, abu 7, 72 % ; Serat kasar = 14,61 % dan air 17,28 %.

4.    Tepung Anak Ayam

Bahan Baku : anak ayam jantan dari perusahaan pembibitan ayam petelur
Cara Pembuatan :
1.    Anak- anak ayam dimatikan secara masal, bulu-bulunya dibakar dengan lampu semprot, kemudian direbus sampai kaku (setengah masak).
2.    Diangin-anginkan sampai kering dan digiling beberapa kali sampai halus. Hasil gilingan yang masih basah disebut pustadan dan dapat langsung digunakan.
3.    Pasta dapat dikeringkan dan digiling menjadi tepung.
Kandungan gizi :
Protein : 61, 65 % ; lemak 27,30 % ; abu  ; 2,34 %; air : 8,80 %, juga mengandung hormone, enzim, vitamin dan mineral yang dapat merangsang nafsu makan dan pertumbuhan.

5.    Tepung Darah

Bahan Baku :  darah, limbah dari rumah pemotongan ternak
Cara Pembuatan :Darah beku yang masih mentah dimasak dan dikeringkan, kemudian digiling menjadi tepung.
Kandungan Gizi : Protein  : 71,45 % ; lemak 0,42% ; karbohidrat : 13,12 % ; abu : 5,45 % serat ;:7,95 %  air : 5,19%. Proteinnya sukar dicerna, sehingga penggunaannya untuk ikan < 3% dan untuk udang < 5%.

6.    Silase Ikan

Silase adalah hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.
Bahan Baku : ikan rucah dan limbah pengolahan
Cara Pembuatan :
1.    Bahan dicuci, dicincang kecil-kecil, kemudian digiling. Hasil gilingan direndam dalam larutan asam formiat 3% selama 24 jam, kemudian diperas.
2.    Air perasan ditampung dan lapisan minyak yang mengapung di lapisan atas disingkirkan.
3.    Cairan yang bebas minyak dicampur dengan ampas dan ditambah asam proponoat 1 % untuk mencegah tumbuhnya bakteri/cendawan dan menambah daya awet =- 3 bulan dengan pH =- 4,5.
4.    Bahan diperam selama 4 hari dan diaduk 3-4 kali sehari.
5.    Bahan cair yang bersifat asam dapat dicampur dengan dedak, ketela pohon/tepung jagung dengan perbandingan 1 :1, dikeringkan dan digunakan untuk campuran dalam ramuan makanan.

7.    Tepung Bekicot

Bahan Baku : Daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus
Cara Pembuatan :
Daging bekicot dikeringkan lalu digiling. Untuk campuran makanan sebesar 5-15%.
Kandungan Gizi :
 Protein : 54,29%, Lemak :4,,18 % ; Karbohidrat : 30,45 %  abu : 4,07 % ; kapur : 8,3 %
Fosfor : 20,3 % dan air 7,01 %

8.    Tepung Cacing Tanah

Cacing dapat menggantikan tepung ikan, dapat diternak masal.
Jumlah penggunaan dalam ramuan 10-25%.
Cara Pembuatan : Cacing dikeringkan lalu digiling.
Kandungan proteinnua 72 % dan mudah diserap dinding secara khusus.

B.    BAHAN NABATI

1.    Dedak
Bahan dedak padi ada 2, yaitu dedak halus (katul) dan dedak kasa. Dedak yang paling baik adalah dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras, dengan kandungan dizi : protein : 11,35 % ; lemak : 12,15 % , karbohidrat : 28,62 % . abu 10,5%, serat kasar : 24,46 % air : 10,15 %.
2.    Tepung Ampas Tahu
Kandungan gizinya protein  23,55 %, lemak 5,4 % , karbohidrat 26,92 % abu 17,03 % serat kasar 16,53 % dan air 10,34%.

C.    BAHAN TAMBAHAN

1.    Vitamin dan Mineral
1.    Cara memperoleh : dari toko penjual makanan ayam (poultry shop) yang sudah dikemas dalam  bentuk premix (premix).
2.    Premix tersebut mengandung vitamin, mineral, dan asam-asam amino tertentu.
2.    Garam Dapur (NaCl)
1.    Fungsi : sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya  proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan.
2.    Penggunaannya cukup 2 %

3.    Bahan Perekat
1.    Contoh bahan perekat : agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu,dll. Yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.
2.    Penggunaanya cukup 10 %

Disqus Comments